Terakhirdiperbaharui: Rabu, 06 Februari 2019 pukul 9:50 am. Tautan: Khutbah Jum'at Singkat Tentang Bersyukur ini merupakan rekaman khutbah Jum'at yang disampaikan oleh Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc. di Masjid Al-Barkah, Komplek Rodja, Kp. Tengah, Cileungsi, Bogor. Pada Jum'at, 25 Jumadal Awwal 1440 H / 01 Februari
ContohTeks Ceramah Singkat Tentang Sabar Menghadapi Ujian. Pertama - tama yang harus kita lakukan adalah mengucapkan segala rasa syukur yang mendalam akan nikmat yang telah dilimpahkan Allah SWT kepada kita. Selanjutnya, sholawat serta salam untuk Baginda besar Nabi Muhamad SAW, nabi yang telah membawa islam sehingga kita bisa menikmati
GencilNews- Sabar dan ikhlas tidak bisa terpisahkan bagaimanapun caranya. bagaimanapun kita sebagai manusia harus bisa menahan serta menjadikan diri untuk bisa lebih diam sejenak tanpa harus ada emosi. Tentang sabar Bismillahirrahmanirahim Alhamdulillaahi robbil 'aalamiin wassholatu wassalamu 'ala asyrafil anbiya'i wal mursaliin sayyidina wamaulana Muhammadin wa 'ala alihi wa
cash. Naskah khutbah Jumat ini menjabarkan empat sifat utama yang dijelaskan dalam sebuah sabda Rasulullah, yakni syukur, sabar, meminta maaf, dan memaafkan. Terkesan mudah diucapkan, tetapi sungguh berat untuk dilakukan dan diistiqamahkan. Teks khutbah Jumat berikut ini berjudul "Khutbah Jumat Syukur, Sabar, Meminta Maaf, dan Memaafkan". Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna merah di atas atau bawah artikel ini pada tampilan desktop. Semoga bermanfaat! Redaksi الحَمْدُ لِلّٰهِ الْمَلِكِ الدَّيَّانِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ سَيِّدِ وَلَدِ عَدْنَانَ، وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَتَابِعِيْهِ عَلَى مَرِّ الزَّمَانِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ الْمُنَـزَّهُ عَنِ الْجِسْمِيَّةِ وَالْجِهَةِ وَالزَّمَانِ وَالْمَكَانِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ كَانَ خُلُقُهُ الْقُرْآنَ أَمَّا بَعْدُ، عِبَادَ الرَّحْمٰنِ، فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ المَنَّانِ، الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ وَلَمَنْ صَبَرَ وَغَفَرَ اِنَّ ذٰلِكَ لَمِنْ عَزْمِ الْاُمُوْرِ الشورى ٤٣ Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Takwa adalah sebaik-baik bekal untuk meraih kebahagiaan abadi di akhirat. Oleh karena itu, khatib mengawali khutbah yang singkat ini dengan wasiat takwa. Marilah kita semua selalu meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah subhanahu wata’ala dengan melaksanakan semua kewajiban dan meninggalkan segenap larangan. Hadirin rahimakumullah, Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh ath Thabarani dan sanadnya dinilai hasan oleh al-Hafizh Ibnu Hajar al-Asqalani dalam Fathul Bari, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda مَنْ أُعْطِيَ فَشَكَرَ، وَابْتُلِيَ فَصَبَرَ، وَظَلَمَ فَاسْتَغْفَرَ، وَظُلِمَ فَغَفَرَ، ثُمَّ سَكَتَ، فَقَالُوْا يَا رَسُوْلَ اللهِ، مَا لَهُ؟ قَالَ أُولئِكَ لَهُمُ الْأَمْنُ وَهُمْ مُهْتَدُوْنَ رَوَاهُ الطَّبَرَانِيُّ Maknanya “Barang siapa yang diberi lalu bersyukur, diuji lalu bersabar, menzalimi lalu meminta maaf dan dizalimi lalu memaafkan,” kemudian Nabi terdiam. Para sahabat bertanya Wahai Rasulullah, ada apa dengannya apa yang ia peroleh?, Nabi menjawab “Mereka adalah orang-orang yang memperoleh keamanan dari siksa kubur dan akhirat dan mendapatkan petunjuk” HR ath Thabarani. Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Dalam hadits di atas, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menjelaskan keutamaan seorang muslim yang memiliki empat sifat berikut ini Pertama, bersyukur ketika memperoleh nikmat Syukur ada dua Syukur wajib dan syukur sunnah. Syukur wajib adalah tidak menggunakan berbagai nikmat yang Allah anugerahkan dalam berbuat maksiat kepada-Nya. Sebaliknya memanfaatkan nikmat sebagai sarana dalam berbuat taat kepada Allah. Di antara nikmat yang sering dilalaikan banyak orang adalah nikmat kesehatan dan waktu luang. Baginda Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda نِعْمَتَانِ مَغْبُوْنٌ فِيْهِمَا كَثِيْرٌ مِنَ النَّاسِ الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ Maknanya “Dua kenikmatan yang kebanyakan manusia tertipu dengannya, yaitu kesehatan dan waktu luang” HR al-Bukhari. Al-Hafizh Ibnu Hajar al-Asqalani dalam Fathul Bari menjelaskan hadits di atas dengan mengatakan, barang siapa yang menggunakan waktu luang dan kesehatannya dalam berbuat taat kepada Allah, maka ia maghbuuth orang lain patut menginginkan seperti dia tanpa rasa dengki, dan barang siapa yang menggunakan keduanya dalam berbuat maksiat kepada Allah, maka ia maghbuun tertipu. Jika seseorang tidak mengisi waktu luangnya dengan hal-hal yang bermanfaat, maka ia akan menyibukkannya dengan hal-hal yang tidak ada kebaikannya. Imam Syafi’i memberikan nasihat kepada kita إِذَا لَمْ تَشْغَلْ نَفْسَكَ بِالْحَقِّ شَغَلَتْكَ بِالْبَاطِلِ “Jika engkau tidak menyibukkan dirimu dengan kebenaran, maka ia akan menyibukkanmu dengan kebatilan.” Karenanya, marilah kita menyibukkan diri dengan hal-hal yang bermanfaat bagi kita di kehidupan akhirat, yaitu amal-amal kebaikan seperti belajar ilmu agama dan mengajarkannya serta melakukan berbagai ibadah dan ketaatan lainnya. Sedangkan syukur sunnah adalah dengan mengucap al-Hamdulillah atau dengan melakukan sujud syukur. Sujud syukur disunnahkan ketika seseorang mendapatkan nikmat tertentu, terhindar dari suatu musibah atau ketika melihat orang lain terkena musibah sedangkan dirinya tidak tertimpa. Sujud syukur disunnahkan pada saat seseorang memperoleh nikmat tertentu pada waktu-waktu tertentu dan tidak disunnahkan untuk dilakukan setiap saat untuk kenikmatan yang terus menerus sebagaimana hal itu dijelaskan oleh Imam an-Nawawi dalam kitab al-Majmu’. Kenikmatan tertentu pada waktu-waktu tertentu itu adalah seperti saat istri melahirkan dengan selamat, ketika seseorang menuntaskan hafalan al-Qur’an, selamat dari kecelakaan dan hal-hal semacam itu. Seseorang yang melakukan sujud syukur disyaratkan dalam keadaan suci, menutup aurat dan menghadap kiblat. Hadirin jamaah Shalat Jumat yang berbahagia, Kedua, sabar ketika diuji. Sabar dalam menghadapi cobaan adalah satu dari tiga jenis sabar. Dua jenis sabar yang lain adalah sabar dalam melakukan kewajiban dan sabar dalam meninggalkan perkara haram. Sabar dalam menghadapi musibah artinya musibah yang menimpa tidak menyebabkan seseorang berbuat maksiat kepada Allah ta’ala. Ketika seorang muslim rajin dalam melakukan kebaikan lalu terkena musibah, maka musibah itu adalah ujian yang mengangkat derajatnya di akhirat. Sedangkan seorang Muslim yang banyak melakukan maksiat lalu ditimpa musibah, maka musibah itu adalah siksaan yang disegerakan di dunia yang menggugurkan siksaan baginya di akhirat. Dalam dua keadaan tersebut, musibah adalah kebaikan bagi seorang muslim. Syaratnya adalah Islam, sabar dan ridha. Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Ketiga, meminta maaf ketika menzalimi dan keempat, memaafkan ketika dizalimi. Berbuat zalim kepada orang lain adalah seperti mencacinya tanpa hak, membicarakan kejelekannya, memfitnahnya, mengambil hartanya tanpa hak dan lain sebagainya. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda ثَلَاثٌ مَنْ كُنَّ فِيْهِ حَاسَبَهُ اللهُ حِسَابًا يَسِيْرًا وَأَدْخَلَهُ الْجَنَّةَ بِرَحْمَتِهِ قَالُوْا لِـمَنْ يَا رَسُوْلَ اللهِ؟ قَالَ تُعْطِيْ مَنْ حَرَمَكَ وَتَعْفُوْ عَمَّنْ ظَلَمَكَ وَتَصِلُ مَنْ قَطَعَكَ رَوَاهُ الطَّبـَرَانِيُّ Maknanya “Tiga hal apabila seseorang bersifat dengannya, maka ia akan dihisab oleh Allah dengan hisab yang ringan dan dimasukkan ke dalam surga dengan rahmat-Nya.” Para sahabat bertanya Bagi siapa itu wahai Rasulullah?. Nabi bersabda “Engkau memberi orang yang tidak pernah memberimu, memaafkan orang yang menzalimimu dan menyambung silaturahim dengan kerabat yang memutus shilaturrahim denganmu.” HR ath Thabarani Rasulullah shallallahu alaihi wasallam juga bersabda مَنْ كَانَتْ لَهُ مَظْلِمَةٌ لِأَخِيْهِ مِنْ عِرْضِهِ أَوْ مِنْ شَيْءٍ فَلْيَتَحَلَّلْهُ مِنْهُ الْيَوْمَ قَبْلَ أَنْ لَا يَكُوْنَ دِيْنَارٌ وَلَا دِرْهَمٌ إِنْ كَانَ لَهُ عَمَلٌ صَالِحٌ أُخِذَ مِنْهُ بِقَدْرِ مَظْلِمَتِهِ وَإِنْ لَمْ تَكُنْ لَهُ حَسَنَاتٌ أُخِذَ مِنْ سَيِّئَاتِ صَاحِبِهِ فَحُمِلَ عَلَيْهِرَوَاهُ الْبُخَارِيُّ Maknanya “Barang siapa yang pernah berbuat zalim kepada saudaranya baik berkaitan dengan kehormatan dirinya atau yang lain, maka hendaklah ia meminta kehalalan darinya di dunia ini sebelum datang kehidupan akhirat. Jika ia memiliki amal shalih maka diambil darinya sesuai kadar kezalimannya, dan jika ia tidak memiliki kebaikan maka diambil keburukan teman yang ia zalimi lalu dibebankan kepadanya” HR al-Bukhari Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Demikian khutbah singkat pada siang hari yang penuh keberkahan ini. Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat dan dapat kita amalkan bersama. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ. Khutbah II اَلْحَمْدُ للهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ. Ustadz Nur Rohmad, Anggota Tim Aswaja NU Center PWNU Jawa Timur, Aswaja NU Center Mojokerto dan Dosen STAI Al-Azhar, Gresik Baca naskah khutbah Jumat lainnya Khutbah Jumat Keutamaan Menutupi Aib Orang Lain Khutbah Jumat Berbagi Makan Dapat Pintu dan Ruang Khusus di Surga Khutbah Jumat Jadikan Segala Aktivitas Bernilai Ibadah
Materi khutbah Jumat yang disajikan ini mengingatkan bahwa musibah atau masalah yang dialami manusia, seberat apa pun, tak sebanding dengan besarnya anugerah Allah yang tak terhingga. Bahkan, di balik musibah pun, terselip karunia-karunia lain yang sering tak disadari. Para pendengar khutbah Jumat diharapkan senantiasa memupuk kesabaran, syukur, dan optimisme. Karena dengan itulah, kejernihan batin terpelihara, yang menguatkan manusia menghadapi masalah apa saja. Teks khutbah Jumat ini berjudul "Syukur dalam Nikmat, Sabar dalam Musibah". Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna merah di atas atau bawah artikel ini pada tampilan dekstop. Semoga bermanfaat! Redaksi Khutbah I اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ رَسُوْلِ اللهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالَاهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ أَمَّا بَعْدُ، فَإِنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْقَدِيْرِ الْقَائِلِ فِيْ مُحْكَمِ كِتَابِهِ وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ. الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ. أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ. البقرة ١٥٥-١٥٧ ـ Maa’syiral Muslimin rahimakumullah, Pada momentum ibadah Jumat ini, marilah kita senantiasa meningkatkan ketakwaan dan keimanan sekaligus senantiasa meningkatkan rasa syukur kita kepada Allah subhanahu wata’ala yang telah menganugerahkan banyak nikmat kepada kita. Saking banyaknya nikmat yang diberikan, terkadang kita lupa tidak merawat dan mensyukurinya. Di antara nikmat itu seperti nikmat sehat, sempat, dan juga yang paling penting adalah nikmat iman dan Islam. Semua nikmat yang dianugerahkan kepada kita ini pasti tidak bisa kita hitung satu persatu. Hal ini sesuai dengan firman Allah subhanahu wata’ala وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا ۗ إِنَّ اللَّهَ لَغَفُورٌ رَحِيمٌ Artinya “Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” QS An-Nahl18. Dalam mewujudkan rasa syukur kita, marilah kita senantiasa mengucapkan “Alhamdulillah” baik saat mendapat nikmat maupun saat kita ditimpa musibah. Karena perlu disadari, nikmat yang dianugerahkan Allah kepada kita lebih banyak dari masalah dan musibah yang kita hadapi dan rasakan. Dengan syukur dalam berbagai kondisi apa pun, mudah-mudahan Allah akan selalu menyayangi kita dan nikmat dari-Nya akan terus mengalir dalam kehidupan kita. Allah pun telah menjanjikan dalam Al-Qur’an Surat Ibrahim ayat 7 وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيدٌ Terjemah “Dan ingatlah juga, tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah nikmat kepadamu, dan jika kamu mengingkari nikmat-Ku, maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih." Semoga kita bukanlah hamba yang kufur akan nikmatnya sehingga kita bisa terhindar dari azab, musibah dan malapetaka dan kehidupan kita selamat di dunia dan akhirat. Amin. Maa’syiral Muslimin rahimakumullah, Dalam kehidupan ini, kita tidak akan pernah lepas dari nikmat dan begitu juga tak akan bisa lepas dari musibah dan cobaan. Saat mendapatkan nikmat dan saat menghadapi musibah, Agama Islam telah memberikan panduan dengan senantiasa memegang dua prinsip, yakni asy-syukru indan niam bersyukur ketika mendapat nikmat dan ash-shabru indal musibah bersabar saat mendapatkan musibah. Kedua hal ini pun bisa menjadi barometer ukuran keimanan seseorang yang akan menjadikannya kuat dan sabar dalam menjalani kehidupan yang terus mengalami perubahan ini. Allah sendiri sudah menegaskan bahwa manusia akan selalu diberi cobaan musibah yang termaktub dalam Al-Qur’an Surat al-Baqarah ayat 155 وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ Artinya “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” Dalam ayat ini, sabar menjadi perisai dan senjata orang-orang beriman dalam menghadapi beban dan tantangan hidup. Perasaan takut, kelaparan, kekurangan bekal, harta, jiwa dan buah-buahan adalah ujian yang bakal kita hadapi dalam kehidupan ini. Tidak ada yang melindungi kita dari ujian-ujian berat itu selain jiwa kesabaran yang telah dikaruniakan Allah kepada kita. Lalu siapakan orang yang bersabar itu? Diterangkan dalam ayat selanjutnya, dalam Surat Al-Baqarah Ayat 156 الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ Artinya yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun" Sesungguhnya semua dari Allah dan semua akan kembali kepadaNya. Maa’syiral Muslimin rahimakumullah, Musibah adalah ujian dari Allah sekaligus wujud cinta-Nya pada hamba-Nya. Cinta dan kasih sayang Allah akan diberikan kepada hamba-Nya yang kuat dalam menghadapi musibah. Rasulullah SAW bersabda dalam hadits yang diriwayatkan Ibnu Majah عِظَمُ الْجَزَاءِ مَعَ عِظَمِ الْبَلَاءِ وَإِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلَاهُمْ فَمَنْ رَضِيَ فَلَهُ الرِّضَا وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السُّخْطُ Artinya "Besarnya pahala sesuai dengan besarnya cobaan, dan sesungguhnya apabila Allah mencintai suatu kaum maka Dia akan menguji mereka. Oleh karena itu, barangsiapa ridha menerima cobaan tersebut maka baginya keridhaan, dan barangsiapa murka maka baginya kemurkaan." Hadits ini memberikan motivasi kepada kita untuk senantiasa optimis dan terus sabar dalam menghadapi musibah. Memang terkadang, pesimisme terus menghantui kita dan semakin menambah berat beban dalam menghadapi musibah dan cobaan. Namun sebenarnya bukan besarnya ombak lautan yang kita hadapi, melainkan perahu kitalah yang terlalu kecil untuk mengarunginya. Bukan besarnya masalah yang kita hadapi, melainkan kesabaran kitalah yang terlalu kecil untuk menghadapinya. Perlu disadari bahwa sikap sabar ini bukan berarti menyerah terhadap kondisi yang ada. Sabar harus diiringi dengan ikhtiar untuk menghadapi ujian yang ada. Bukan lari dari ujian itu sendiri. Ujian dalam hidup akan menjadikan kita lebih kuat dan berpengalaman dalam menghadapi ujian yang nantinya pasti akan kita temui lagi. Lari dari ujian hidup, bukanlah solusi untuk menyelesaikannya karena jika kita lari dari ujian dan masalah hidup, maka bersiaplah untuk menghadapi masalah yang lebih besar. لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ Artinya Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala dari kebajikan yang diusahakannya dan ia mendapat siksa dari kejahatan yang dikerjakannya. QS Al Baqarah 286. Sabar itu seperti payung yang tidak akan bisa menghentikan hujan namun akan melindungi kita dari air yang membasahi sehingga kita masih akan tetap bisa berjalan di tengah derasnya hujan. Kesabaran tidak akan bisa menghilangkan musibah namun kita akan tetap tegar dalam melewatinya. Maa’syiral Muslimin rahimakumullah, Dari penjelasan ini kita bisa menyimpulkan bahwa orang yang sabar adalah dia yang tidak lemah, tidak mudah patah semangat atau menyerah. Sifat sabar ini dicontohkan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam ketika umat Islam menjadi minoritas dan ditindas di Makkah. Tak ada yang berpaling, menyerah, atau kompromi soal aqidah Islam. Semua tetap tegas dan kuat meskipun dalam siksaan kaum Quraisy. Demikian pula ketika di masa pasca Hijrah di Madinah, mereka tetap sabar dan tahan banting dengan pasukan yang jumlahnya lebih sedikit. Ketika menahan diri mereka bersabar, ketika perang terbuka pun mereka sabar. Dengan modal kesabaran ini, maka umat Islam awal tersebut meraih kemenangan gemilang. Orang-orang yang sabar dan kuatlah yang akan disertai oleh Allah dengan kemenangan sebagaimana firman Allah dalam QS Ali 'Imran 146 وَكَاَيِّنْ مِّنْ نَّبِيٍّ قَاتَلَۙ مَعَهٗ رِبِّيُّوْنَ كَثِيْرٌۚ فَمَا وَهَنُوْا لِمَآ اَصَابَهُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَمَا ضَعُفُوْا وَمَا اسْتَكَانُوْا ۗ وَاللّٰهُ يُحِبُّ الصّٰبِرِيْنَ "Dan betapa banyak nabi yang berperang didampingi sejumlah besar dari pengikutnya yang bertakwa. Mereka tidak lemah karena bencana yang menimpanya di jalan Allah, tidak patah semangat dan tidak pula menyerah kepada musuh. Dan Allah mencintai orang-orang yang sabar” Maa’syiral Muslimin rahimakumullah, Demikianlah khutbah tentang pentingnya bersyukur atas nikmat Allah dan bersabar dalam menghadapi berbagai masalah dan musibah yang sudah menjadi sunnatullah harus dihadapi oleh manusia. Semoga kita termasuk orang yang kuat dan sabar dalam menghadapi segala bentuk permasalahan dalam hidup dan semoga kita termasuk orang-orang yang dilindungi dan dicintai Allah SWT. بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي القُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ Khutbah II اَلْحَمْدُ للهِ وَكَفَى وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ عِبَادَ اللهِ إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ Muhammad Faizin, Sekretaris MUI Provinsi Lampung Naskah khutbah Jumat juga bisa diakses lebih praktis via fitur Khutbah di NU Online Super App. Instal sekarang Android dan iOS. Nikmati pula beragam fitur lain Al-Qur'an, Yasin & Tahlil, Maulid, Ensiklopedia NU, Ziarah, Video, dan lain-lain. Baca naskah Khutbah Jumat lainnya Khutbah Jumat Bertawassul dengan Sedekah agar Terhindar dari Wabah Khutbah Jumat Pentingnya Mengendalikan Amarah Khutbah Jumat Larangan Bicara Agama Tanpa Dasar Ilmu
Ceramah singkat tentang sabar merupakan salah satu tema yang paling banyak dicari oleh masyarakat. Tidak heran jika ada banyak penceramah yang mengangkat tema tersebut. Lantas, sebenarnya apa yang dimaksud dengan sabar? Sebelum menyimak ceramah tentang sabar ini, mari kita bahas terlebih dahulu apa itu “sabar”. Ceramah Singkat Tentang Sabar Pengertian Sabar Secara bahasa, sabar bermakna “al habsu” yaitu menahan diri dari amarah. Secara istilah, sabar adalah menahan diri dalam tiga perkara. Pertama, sabar dalam ketaatan kepada Allah. Kedua, sabar menahan diri dari hal-hal diharamkan. Ketiga, menerima takdir Allah yang telah ditetapkan oleh-Nya. Islam sangat menganjurkan sikap sabar, sebab manfaatnya yang sangat besar terhadap keselamatan hidup seseorang di dunia dan akhirat. Melalui ceramah tentang sabar ini, penulis ingin mengemukakan beberapa jenis sabar beserta keutamaannya. Semoga kita dapat menjadi pribadi yang memiliki tingkat kesabaran terhadap lika-liku kehidupan yang terjadi. Baca juga ceramah ustad somad tentang ibu Ceramah Singkat Tentang Sabar Jenis Sabar dalam Islam Sebagaimana pengertian sabar secara istilah, bahwa ada beberapa jenis sabar yang seyogyanya dimiliki oleh setiap insan. Mari kita bahas satu per satu, semoga kita dapat memetik pelajarannya. Sabar dalam Menaati Perintah Allah Taala Sabar dalam melaksanakan Perintah Allah adalah bentuk ujian keimanana bagi seorang muslim. Anda pasti pernah merasakan bagaimana ketaatan itu perkara berat serta menyulitkan, bukan? Terkadang, kita merasa malas atau jenuh untuk melakukan ibadah tertentu. Seseorang merasa berat untuk sedekah karena hidupnya yang sangat perhitungan. Agar termotivasi tuk sedekah, kamu disarankan untuk baca ceramah singkat tentang sedekah ya. Contoh sabar dalam kehidupan sangatlah beragam, salah satunya sabar mengajak keluarga dalam ketaatan. Contohnya pada QS Thaha ayat 132, Allah Taala berfirman وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا “Dan perintahkanlah keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah dalam memerintahkannya.” QS. Thaha 132 Allah Taala melalui ayat ini, meminta kita agar sabar dalam ketaatan, menerima lapang dada atas perintah Allah. Dalam konteks ayat ini, suami diminta bersabar dalam memerintahkan istrinya untuk mendirikan shalat. Inilah tugas seorang suami sebagai pemimpin bahtera rumah tangga yang selalu diharapkan mengajak keluarganya untuk melakukan kebaikan. Baca juga kultum singkat tentang bersedekah Dalil lainnya adalah, وَٱصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ ٱلَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُم بِٱلْغَدَوٰةِ وَٱلْعَشِىِّ يُرِيدُونَ وَجْهَه “Dan bersabarlah kamu terhadap orang-orang yang senantiasa berdoa kepada Rabbnya di waktu pagi dan sore hari dengan mengharap wajah-Nya.” QS. Al-Kahfi 28. Allah Taala melalui ayat ini, meminta kita agar bersabar saat menghadapi suatu pertemanan yang kurang harmonis. Sebab, pasti akan dijumpai suatu hal yang tidak menyenangkan dari saudaranya. Maka, jalan kemaslahatannya ialah bersabar menghadapinya, semoga bernilai pahala. Baca juga ceramah zina singkat Sabar Hadapi Musibah Perlu Anda ketahui, bahwa pada dasarnya terdapat dua takdir Allah yang diberikan kepada manusia. Diantaranya seperti takdir yang pahit/musibah serta takdir yang menyenangkan. Bagi mereka yang memperoleh takdir baik, maka tentu saja akan dianjurkan untuk bersyukur, Adanya sikap syukur tersebut merupakan salah satu bentuk ketaatan kepada Allah. Sementara bagi mereka yang mendapatkan takdir yang pahit atau musibah, maka sangat dianjurkan untuk bersabar dalam menghadapinya. Walaupun terasa sulit dan pahit. Baca juga khutbah jumat singkat Sabar Tidak Bermaksiat Jenis sabar yang selanjutnya adalah sabar tidak bermaksiat. Hal tersebut berarti kesabaran yang sesungguhnya adalah dengan menjauhi maksiat. Pasalnya, setiap orang tentu selalu memperoleh godaan untuk melakukan maksiat. Baik itu maksiat yang berupa dosa kecil hingga besar sekalipun. Ketika seorang muslim bersabar kemudian menahan dirinya dengan tidak bermaksiat, maka akan ada banyak pahala dan manfaat yang Allah berikan. Dalam hal ini, menahan diri dari hawa nafsu adalah poin utama dalam hak kesabaran tersebut. Baca juga contoh teks ceramah singkat Sabar dalam Menerima Takdir Allah Takdir ada dua macam, yaitu takdir yang baik dan takdir yang buruk. Kehidupan manusia tidak terlepas dari ketentuan takdir. Setiap manusia akan menghadapi beragam bentuk persoalan, berbagai macam rintangan, dan bermacam masalah dalam kehidupan. Meski tidak mengenakkan, kita harus tetap bersabar dengan keadaan, menerimanya dengan penuh ridho. Ceramah Singkat Tentang Sabar Keutamaan Sabar yang Jarang Diketahui Perlu Anda pahami, bahwa sebenarnya Allah sudah memerintahkan langsung kepada umat manusia untuk menerapkan sabar. Yakni atas semua masalah yang mereka hadapi di dunia setiap harinya. Keberadaan sabar tersebut bahkan mempunyai banyak keutamaan, berikut diantaranya Menjadikan Hidup Orang Lebih Peka Ketika seseorang menerapkan kesabaran dalam menghadapi setiap ujian hidup, maka hal itulah yang akan menjadikan mereka lebih peka. Terutama terhadap apa-apa yang menjadi keagungan serta kekuasaan Allah di seluruh kehidupan ini. Dengan adanya keutamaan tersebut, tentu Allah akan sangat mencintai hambanya yang senantiasa bersabar. Oleh sebab itu, jangan sampai adanya musibah yang datang dalam kehidupan justru membuat Anda bermaksiat kepadanya. Padahal, seharusnya mereka menjadi lebih peka akan kekuasaan Allah. Senantiasa Bersama Allah Seperti yang diketahui, sabar adalah salah satu bentuk menahan diri. Hal tersebut adalah perilaku mulia yang disukai oleh Allah. Tidak heran jika bagi mereka yang menerapkan kesabaran dalam menjalani kehidupan akan lebih dekat dan dicintai Allah. Tidak hanya sampai disitu, Allah bahkan akan senantiasa memelihara, menjaga, menolong, serta melindungi siapa saja yang melakukan kesabaran atas berbagai hal/musibah. Oleh sebab itu, jangan ragu untuk menerapkan kesabaran dalam kehidupan sehari-hari. Pahala Tanpa Batas Tidak banyak yang mengetahui bahwa Allah akan memberikan balasan yang sangat luar biasa bagi mereka yang bersabar. Yakni berupa pahala yang tanpa batas dan lebih baik. Adanya pahala tersebut bahkan hanya diberikan kepada orang-orang yang bersabar saat menghadapi ujian dari Allah. Adanya pahala tanpa batas tersebut bahkan sudah Allah janjikan langsung dalam Al-Quran. Tentu saja, hal ini akan menjadi kabar gembira bagi mereka yang mengalami berbagai musibah di dunia. Pasalnya, jika mereka bersabar dan bertakwa menghadapi musibah tersebut dapat memperoleh pahala sabar. Termasuk Orang Mulia Allah akan memberikan nikmat yang luar biasa kepada siapa saja yang berusaha menerapkan kesabaran dalam kehidupan mereka. Salah satunya adalah nikmat kemuliaan. Hal tersebut juga sudah diterangkan dalam salah satu surat di Al-Quran. Tepatnya surat Asy-Syura pada ayat ke-43. Jika ternyata Anda masih belum bisa bersabar atas musibah atau ujian di dunia, maka sangat penting untuk mendengarkan berbagai ceramah tentang sabar. Dengan begitu, akan lebih mudah dalam memahami bahwa pada dasarnya sabar memiliki banyak keutamaan termasuk menjadi orang yang mulia. Mendatangkan Hal Baik Saat seseorang melakukan kesabaran, maka Allah akan mendatangkan hal-hal baik dalam kehidupan. Mereka bahkan akan mendapatkan berbagai hikmah kehidupan dari Allah sehingga bisa menjadi sebuah kebaikan dalam diri seseorang. Hal ini berarti, ketika seseorang mendapatkan musibah atau hal yang tidak baik maka sangat dianjurkan untuk bersabar. Agar nantinya mereka dapat memperoleh berbagai manfaat dan keutamaan dari Allah. Termasuk datangnya berbagai kebaikan. Itu dia informasi tentang ceramah singkat tentang sabar yang dapat Anda ketahui. Tentu saja, keberadaan ceramah tersebut akan menjadikan seseorang lebih bertakwa serta senantiasa mendapatkan banyak keutamaan. Oleh sebab itu, pastikan untuk tetap bersabar atas semua yang Allah takdirkan. Jangan lupa untuk membaca informasi lainnya hanya di nexmedia.
ceramah tentang syukur dan sabar